Rindu adalah sebuah perasaan didalam diri manusia, perasaan ingin menemui atau merasakan suatu sensasi yang sebelumnya pernah ia rasakan, entah itu hanya sekali atau mungkin telah berkali-kali, namun pada suatu rentang individu tersebut tidak lagi mendapatkan perasaan tersebut sehingga apa yang pernah ia rasakan terasa ingin sekali untuk dirasakan kembali.
Rindu dengan kata lain yang populer adalah kangen sering kali menjadi suatu tema dalam penulisan lirik lagu dan juga penulisan segala macam cerita, suatu tema yang sangat disukai oleh manusia dan juga suatu tema yang sering mengganggu dalam kehidupan manusia.
Perasaan adalah sesuatu atribut tersendiri yang berada pada “perangkat lunak” manusia, berada berdampingan dengan pikiran yang terletak didalam kepala manusia. Dari perasaanlah rindu itu berasal dan bukanlah dari pikiran dikarenakan dalam pemikiran sendiri apa yang dialami manusia dapat saja dikelabui oleh diri sendiri. rindu adalah suatu fenomena tersendiri dalam diri manusia.
Perasaan adalah sesuatu atribut tersendiri yang berada pada “perangkat lunak” manusia, berada berdampingan dengan pikiran yang terletak didalam kepala manusia. Dari perasaanlah rindu itu berasal dan bukanlah dari pikiran dikarenakan dalam pemikiran sendiri apa yang dialami manusia dapat saja dikelabui oleh diri sendiri. rindu adalah suatu fenomena tersendiri dalam diri manusia.
Untuk beberapa contoh tentang rindu terkadang dapat disebut rindu terhadap seseorang yang kita sayang, lalu rindu akan kampung halaman, rindu akan Tuhan dan juga rindu terhadap hal-hal lain yang cenderung merupakan suatu keadaan yang berbentuk sensasi kebahagiaan.
Secara subjektif terkadang ada manusia yang merasa sangat terganggu dengan perasaan rindu yang ia miliki, bahkan karena terlalu mengganggunya maka apa yang mereka rasakan dapat berakibat buruk terhadap diri mereka sendiri, apa yang mereka rasakan karena tidak terpenuhi secara baik sehingga menuntut perasaan diri akan pemenuhannya yang sudah tidak dapat terbendung kembali, sedangkan apa yang mereka miliki pada saat sebelum pemenuhan itu adalah suatu bentuk dorongan/hasrat yang cenderung bersifat menggebu-gebu, mendorong pada arah yang cenderung negatif jika tidak terpenuhi dengan sebagai mestinya. Namun hal ni dapat menjadi negatif jika pada diri seseorang tidak dilengkapi dengan pengendalian diri yang baik, yang mengakibatkan diri dapat terlena dalam pahitnya rasa rindu.
Pengendalian diri dan juga pengenalan diri yang baik pada diri manusia jelas sangat membantu bagi seseorang dalam menghadapi arus kehidupan yang terkadang membawa manusia kedalam kedaan yang tidak menentu, mungkin mengalami apa yang namanya sedih dan mungkin juga dalam keadaan gembira yang selalu datang silih berganti. Terkadang ada orang-orang yang menggunakan hal-hal positif guna menjadi suatu bentuk penawar bagi rasa rindu yang ia rasakan, namun tidak semua individu memiliki keadaan dan kemampuan yang sama dalam menghadapi apa yang ia rasakan.
Jika saja apa yang sudah dirasakan oleh seseorang sudah menjadi suatu bentuk siksaan tersendiri maka dapat menjurus pada sesuatu yang tidak membuahkan kebaikan sedangkan jika apa yang dirasakan pahit oleh seseorang dapat mengarahkannya pada keadaan yang lebih baik maka berarti ia telah berhasil menggunakan rasa pahit sebagai bentuk pelajaran yang berharga, membuatnya menjadi lebih kuat dari waktu ke waktu, menjadikannya pribadi yang terasah dan handal untuk menghadapi ketidakpastian hidup dalam dunia yang sementara ini.
Demikian juga jika rasa rindu sudah sedemikian rupa mengganggunya bagi seseorang, tidak hanya rasa rindu itu akan menjadi sangat manis jika dapat terpenuhi, namun kesabaran yang ia miliki akan membentuk mentalitas yang tahan akan ujian. Walaupun mungkin juga rasa rindu tersebut tidak terpenuhi maka yang ia rasakan adalah kepasrahan dimana dirinya memiliki kerelaan yang baik dalam menjadi makhluk kecil didalam jagad raya yang teramat luas ini. Daya tahan dan kesabaran jelas menjadi kunci dalam bertahan dalam kehidupan, dan untuk mendorong roda kehidupan itu sendiri adalah dengan menggunakan keuletan yang diimbangi dengan tata krama dalam berperilaku, berdasarkan hati nurani yang bersih dalam menjalankannya. Sehingga ketika seseorang menggunakan perasaan terdalam yang ia yakini dalam mengarungi kehidupan ini akan mendapatkan kebahagiaan yang sejati, karena apa yang sebenarnya dirindukan telah didapati dengan melakukan kebaikan-kebaikan yang bersifat hakiki.
Rindu bukanlah suatu bentuk siksaan bagi mereka yang mau untuk belajar, namun lebih sebagai suatu alat penguat diri yang berfungsi bagaikan obat pahit yang berakibat menyehatkan diri. Jelas, sesakit apapun yang akan dan pernah kita rasakan selama ini lebih akan menjadi rasa yang manis jika kita mampu mengambil pelajaran dan juga pengetahuan untuk bekal kita dalam perjalanan kehidupan ini dikemudian hari ingatlah, waktu selalu berjalan kedepan, apa yang kita tanam diwaktu yang lalu akan kita tuai pada waktu yang akan datang, tidak ada yang dapat mengembalikan waktu karena apa yang telah terjadi dahulu, apa yang sedang kita lakukan sekarang dan apa yang akan terjadi dikemudian hari adalah satukesatuan yang tidak mungkin dapat untuk dipisahkan.
Secara subjektif terkadang ada manusia yang merasa sangat terganggu dengan perasaan rindu yang ia miliki, bahkan karena terlalu mengganggunya maka apa yang mereka rasakan dapat berakibat buruk terhadap diri mereka sendiri, apa yang mereka rasakan karena tidak terpenuhi secara baik sehingga menuntut perasaan diri akan pemenuhannya yang sudah tidak dapat terbendung kembali, sedangkan apa yang mereka miliki pada saat sebelum pemenuhan itu adalah suatu bentuk dorongan/hasrat yang cenderung bersifat menggebu-gebu, mendorong pada arah yang cenderung negatif jika tidak terpenuhi dengan sebagai mestinya. Namun hal ni dapat menjadi negatif jika pada diri seseorang tidak dilengkapi dengan pengendalian diri yang baik, yang mengakibatkan diri dapat terlena dalam pahitnya rasa rindu.
Pengendalian diri dan juga pengenalan diri yang baik pada diri manusia jelas sangat membantu bagi seseorang dalam menghadapi arus kehidupan yang terkadang membawa manusia kedalam kedaan yang tidak menentu, mungkin mengalami apa yang namanya sedih dan mungkin juga dalam keadaan gembira yang selalu datang silih berganti. Terkadang ada orang-orang yang menggunakan hal-hal positif guna menjadi suatu bentuk penawar bagi rasa rindu yang ia rasakan, namun tidak semua individu memiliki keadaan dan kemampuan yang sama dalam menghadapi apa yang ia rasakan.
Jika saja apa yang sudah dirasakan oleh seseorang sudah menjadi suatu bentuk siksaan tersendiri maka dapat menjurus pada sesuatu yang tidak membuahkan kebaikan sedangkan jika apa yang dirasakan pahit oleh seseorang dapat mengarahkannya pada keadaan yang lebih baik maka berarti ia telah berhasil menggunakan rasa pahit sebagai bentuk pelajaran yang berharga, membuatnya menjadi lebih kuat dari waktu ke waktu, menjadikannya pribadi yang terasah dan handal untuk menghadapi ketidakpastian hidup dalam dunia yang sementara ini.
Demikian juga jika rasa rindu sudah sedemikian rupa mengganggunya bagi seseorang, tidak hanya rasa rindu itu akan menjadi sangat manis jika dapat terpenuhi, namun kesabaran yang ia miliki akan membentuk mentalitas yang tahan akan ujian. Walaupun mungkin juga rasa rindu tersebut tidak terpenuhi maka yang ia rasakan adalah kepasrahan dimana dirinya memiliki kerelaan yang baik dalam menjadi makhluk kecil didalam jagad raya yang teramat luas ini. Daya tahan dan kesabaran jelas menjadi kunci dalam bertahan dalam kehidupan, dan untuk mendorong roda kehidupan itu sendiri adalah dengan menggunakan keuletan yang diimbangi dengan tata krama dalam berperilaku, berdasarkan hati nurani yang bersih dalam menjalankannya. Sehingga ketika seseorang menggunakan perasaan terdalam yang ia yakini dalam mengarungi kehidupan ini akan mendapatkan kebahagiaan yang sejati, karena apa yang sebenarnya dirindukan telah didapati dengan melakukan kebaikan-kebaikan yang bersifat hakiki.
Rindu bukanlah suatu bentuk siksaan bagi mereka yang mau untuk belajar, namun lebih sebagai suatu alat penguat diri yang berfungsi bagaikan obat pahit yang berakibat menyehatkan diri. Jelas, sesakit apapun yang akan dan pernah kita rasakan selama ini lebih akan menjadi rasa yang manis jika kita mampu mengambil pelajaran dan juga pengetahuan untuk bekal kita dalam perjalanan kehidupan ini dikemudian hari ingatlah, waktu selalu berjalan kedepan, apa yang kita tanam diwaktu yang lalu akan kita tuai pada waktu yang akan datang, tidak ada yang dapat mengembalikan waktu karena apa yang telah terjadi dahulu, apa yang sedang kita lakukan sekarang dan apa yang akan terjadi dikemudian hari adalah satukesatuan yang tidak mungkin dapat untuk dipisahkan.






